Tancep (SIDA)Apes dialami oleh Sapar (58) pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Pendidikan DIY. Mobil yang dikendarai lelaki asal padukuhan III Kalurahan Bugel Kapanewon Panjatan Kulonprogo ini terjun ke jurang sedalam 8 meter di tanjakan Bundelan, Kalurahan Tancep Kapanewon Ngawen Gunungkidul. Beruntung Sapar tidak mengalami luka serius meskipun mobil jenis avanza yang ia kendarai mengalami kerusakan cukup parah. Sapar menduga kecelakaan yang menimpanya, Selasa (8/10/2024) pagi itu karena rem blong.
Kecelakaan tunggal di jalur utama Ngawen-Klaten Jawa Tengah ini sempat viral di media sosial usai admin akun instagram @merapi_uncover mengunggahnya termasuk di akun x dengan alamat yang sama. Lurah Tancep Yudianto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Kecelakaan itu terjadi hari Selasa pagi sekira pukul 09.30 WIB. Kecelakaan ini terjadi di tanjakan ekstrim Bundelan, perbatasan Gunungkidul-Klaten.
“Yang terjun ke jurang itu mobil jenis Avanza dengan nomor polisi AB 1804 CR,” kata diaKecelakaan itu bermula ketika korban hendak berkunjung ke SD Tancep 1. Dia melaju dari selatan (Jurangjero) ke arah bawah, atau ke arah klaten. Korban berkendara sendiri dengan kecepatan sedang. Sampai di Bundelan yang memiliki kontur turunan tajam dan panjang serta beberapa kelokan, pengemudi mengaku tidak bisa mengendalikan kendaraannya karena ketika pedal rem diinjak ternyata tak bisa mengurangi laju kendaraannya.“Upaya pengereman namun gagal. Hingga akhirnya mobil itu terperosok ke kanan ke jurang sedalam 8 meter. Mobil terguling beberapa kali. Untungnya sabuk pengaman dipakai sehingga pengemudi hanya luka ringan,”tambahnya.
Yudianto menambahkan, mengetahui peristiwa tersebut para pengguna jalan serta warga sekitar kemudian mendatangi mobil tersebut di dasar jurang. Mereka berusaha mengevakuasi pengemudi dan melarikannya ke Puskesmas terdekat.
Untuk evakuasi kendaraan, warga dibantu oleh relawan rescue Gunungkidul. Dan ada dua mobil yaitu Jeep dan Rubicon yang membantu menarik mobil korban. Dan butuh waktu sejam lebih untuk evakuasi mobil itu. Mobil korban ringsek di bagian atap dan bagian depannya.
“Tanjakan Bundelan memang salah satu tanjakan ekstrim di perbatasan Klaten-Gunungkidul,” paparnya.
Butuh kendaraan dan skill untuk melibas tanjakan ini. Karena bahaya, warga sekitar pun sudah swadaya membuat pengaman dari ban bekas di bagian bawah tikungan-tikungan yang ada.
Sebenarnya Dinas Perhubungan sudah memasang barrier guard namun jumlahnya belum memadai. Sehingga dia berharap adanya penambahan barier guard di tanjakan yang berkali-kali memakan korban ini.